Buku Cerita Pukizz :)

Catatan si Gadis Indigo ...


Ada seorang atlit renang pemurung, yang begitu kuat keinginannya untuk menjadi juara Nasional, sehingga berlatih hebat seumur hidupnya. Dia tahu menjadi juara itulah satu2nya kebahagiaan hidupnya, kesengsaraan apapun akan dia telan demi kejuaraan itu. Pada saat paling ditunggunya dan ia menjadi juara nasional, betapa bangga, bahagia, dan senang hatinya. Tapi hanya dalam seminggu, sudah hilang kebahagiaan itu, dan kembali dia jadi pemurung kembali.

Ketika SD kita ingin jadi SMP, ketika SMP ingin jadi SMA, Ketika SMA ingin cepat2 jadi mahasiswa. Ketika mahasiswa ingin cepat dapat kerja. Ketika kerja kita ingin cepat berumah tangga... Pengejaran “tujuan” kehidupan yang tak akan pernah habis. Dan setiap mencapai sesuatu sering kita juga hanya sempat berbahagia sejenak saja, dan akan mengejar sesuatu yang baru lagi.

Beda bermain dengan bekerja adalah, saat bermain kita menikmati dan menjalani apa yang kita lakukan tanpa “perduli” akhir dari perjalanan itu. Seorang pemain golf hanya mendapat nilai, seorang pendaki gunung, bahkan pulang kelelahan, seorang penyelam hanya pulang dengan kenangan indah, bernyanyi karaoke tidak untuk dapat trophy, nonton bioskop bukan untuk mendapatkan uang. Tidak ada “tujuan”, atau “destination”. Dan kita bisa belajar banyak bagaimana kita bisa menikmati “perjalanan” dalam kerja dan kehidupan kita dari bermain.

Setiap manusia selalu perlu punya “destination”, “goal”, “target” yang dicanangkan DAN menikmati perjalanan pekerjaannya. Journey dan Destination sama2 pentingnya. Tetapi ada orang yang terlalu mementingkan “destination” dan menganggap segala hal hanyalah sebuat alat untuk mencapai tujuan itu. Kesengsaraan apapun sanggup asal akan mencapai “tujuan” yang akan membahagiakan itu. Dan sangat sering setelah mencapai tujuanpun, yang diterima hanya kekecewaan saja.

Bila di ekstrimkan, ada “Journey” – person, orang yang mementingkan perjalanan. Dan ada “Destination” – person, orang yang manganggap tujuan adalah segalanya. Keduanya secara berlebihan tidak lah baik, tetapi orang2 yang mementingkan perjalanan kehidupannyalah yang akan lebih dapat menikmati hidup ini, baik dengan segala kesuksesan ataupun segala kepahitan kegagalannya.

Tujuan adalah sebuah arahan kemana kita akan pergi, tetapi fokuskan tindakan dan kehidupan anda pada perjalanan pekerjaan dan kehidupan. Sikap bersyarat “If….. then……”, seperti: “Kalau saya punya rumah sendiri dan mobil pribadi maka saya akan bahagia.” Membuat kita memutus antara bahagia dan tidak hanya dengan syarat punya rumah dan mobil. Pada kenyataannya sikap ini akan membuat kita nanti tidak puas lagi, dan saat punya mobil dan rumah akan membuat aturan baru: Kalau saya menjadi manager dan bisa keluar negeri tiap tahun baru saya akan bahagia. Dan seterusnya.

Bayangkan; kapan terakhir anda merasa bahagia atau terpesona dengan kehidupan ini? Mungkin saat berkumpul bersama seluruh keluarga besar, mungkin ketika berada di Tanah Lot dan melihat alam yang indah dengan adanya pelangi senja, mungkin ketika di laut luas menghirup udara segar dan suara ombak yang mendamaikan jiwa. Disaat kita bahagia dan bermain dan menikmati keindahan hidup, tidak pernah kita pikirkan “syarat” bahagia, ataupun “tujuan” kehidupan. Sense of Awe is magic and heaven on earth: Perasaan terpesona adalah kejaiban dan kebahagiaan kita, tanpa syarat, tanpa tujuan.

Lakukan perjalanan kehidupan dengan sebaik yang anda bisa, tujuan hanya arah, dan kalau kita telah melakukan yang terbaik, sering hasil tujuan akan tercapai dengan sendirinya. Profit bukan tujuan, hanya sebuah hasil atas perjalanan kerja yang kita lakukan dengan sebaik baiknya. Kecintaan akan perjalanan, melakukan yang terbaik dengan passion, beradaptasi dan maju lagi, dan mencintai setiap hari yang kita lalui dengan penuh semangat, akan membuat kita menjadi yang terbaik dengan sendirinya. Salam sukses untuk perjalanan anda.

TANADI SANTOSO" sebuah pemikiran, ketika aku menyatakan bahwa kita sepemikiran pak tanadi, alunan ini pernah aku hayati beberapa tahun yang lalu, ketika pertama kali menyatakan bahwa : " ternyata kita sepemikiran " sampai sekarang pun masih sering aku baca "

Written by : Nurul Aeniyah

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

Hanya sebuah catatan curahan hati si gadis indigo ...

About

Blogger news

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers